Semenjak absensinya di tahun 1867 yang dibawakan oleh Sylvester Howard Roper, sepeda motor sports telah mengalami perkembangan yang pesat. Kendaraan ini sudah menginspirasi orang-orang di seluruh dunia dalam menjelajahi, bekerja, dan merubah sistem hidup manusia. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi pengendara sepeda motor terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang perihal bagaimana kendaraan ini berhasil menjadi seperti itu ikonik dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menyajikan garis besar tentang sejarah sepeda motor di Indonesia.
Era Kolonial
Sejarah sepeda motor di Indonesia diawali pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1903, perusahaan sepeda Batavus merakit dan menyajikan sepeda motor pertama di Indonesia. Meski cuma sedikit jumlahnya, hadirnya sepeda motor pertama yaitu langkah awal menuju perubahan transportasi di Indonesia.
Era Kemerdekaan
Sesudah kemerdekaan, pada tahun 1940-an dan 1950-an, sepeda motor mulai mengalami perkembangan yang lebih signifikan di Indonesia. Kendaraan ini lebih banyak diaplikasikan oleh militer dan diketahui dengan istilah \"Hum\". Tahun 1955, produsen lokal, NV Soure Hardware, memproduksi sepeda motor dengan merek S1. Ini menjadi titik balik penting dalam sejarah sepeda motor di Indonesia, karena yaitu upaya lokal pertama dalam memproduksi sepeda motor, yang sebelumnya hanya didatangkan dari luar negeri.
Era Pemerintahan Soeharto
Pada era pemerintahan Soeharto, keterlibatan pemerintah dalam industri sepeda motor kian kuat. Pada tahun 1966, pemerintah mendirikan perusahaan nasional, PT Garuda Mataram Motor, untuk memproduksi sepeda motor dengan merek Gesits, yang ialah inisial dari \"Gerakan Segala Indonesia Tahun Satu\". Tetapi, produksi sepeda motor nasional ketika itu belum bisa berkompetisi dengan produk luar negeri dalam hal kualitas dan harganya.
Era Pasca Reformasi
Pasca Reformasi, Indonesia mulai meliberalisasi pasar otomotif dan sepeda motor. Hal ini membuka pintu bagi bermacam merek sepeda motor asing untuk masuk ke pasar Indonesia. Pada tahun 2003, Undang-Undang Kendaraan Bermotor harga motor bekas diubah untuk meniadakan batasan umur kendaraan impor. Selanjutnya, pada tahun 2015, pemerintah menghapuskan keharusan deposit yang perlu dibayarkan oleh pabrikan asing untuk mendistribusikan sepeda motor mereka di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda motor listrik juga mulai menerima perhatian di Indonesia. Gaya hidup yang ramah lingkungan, efisiensi energi, dan keperluan akan solusi transportasi yang lebih murah telah mensupport pertumbuhan populeritas sepeda motor listrik di kalangan masyarakat.
Ikhtisar
Sejarah sepeda motor di Indonesia telah melalui bermacam perubahan dan kemajuan seiring waktu. Dari masa kolonial, motor sports kemerdekaan, era pemerintahan Soeharto, hingga pasca Reformasi, kendaraan ini sudah menjadi komponen penting dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kini, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, sepeda motor listrik kian populer. Sejarah ini memberikan gambaran perihal betapa pentingnya sepeda motor dalam mensupport perubahan transportasi dan mengubah sistem hidup manusia di Indonesia.
Era Kolonial
Sejarah sepeda motor di Indonesia diawali pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1903, perusahaan sepeda Batavus merakit dan menyajikan sepeda motor pertama di Indonesia. Meski cuma sedikit jumlahnya, hadirnya sepeda motor pertama yaitu langkah awal menuju perubahan transportasi di Indonesia.
Era Kemerdekaan
Sesudah kemerdekaan, pada tahun 1940-an dan 1950-an, sepeda motor mulai mengalami perkembangan yang lebih signifikan di Indonesia. Kendaraan ini lebih banyak diaplikasikan oleh militer dan diketahui dengan istilah \"Hum\". Tahun 1955, produsen lokal, NV Soure Hardware, memproduksi sepeda motor dengan merek S1. Ini menjadi titik balik penting dalam sejarah sepeda motor di Indonesia, karena yaitu upaya lokal pertama dalam memproduksi sepeda motor, yang sebelumnya hanya didatangkan dari luar negeri.
Era Pemerintahan Soeharto
Pada era pemerintahan Soeharto, keterlibatan pemerintah dalam industri sepeda motor kian kuat. Pada tahun 1966, pemerintah mendirikan perusahaan nasional, PT Garuda Mataram Motor, untuk memproduksi sepeda motor dengan merek Gesits, yang ialah inisial dari \"Gerakan Segala Indonesia Tahun Satu\". Tetapi, produksi sepeda motor nasional ketika itu belum bisa berkompetisi dengan produk luar negeri dalam hal kualitas dan harganya.
Era Pasca Reformasi
Pasca Reformasi, Indonesia mulai meliberalisasi pasar otomotif dan sepeda motor. Hal ini membuka pintu bagi bermacam merek sepeda motor asing untuk masuk ke pasar Indonesia. Pada tahun 2003, Undang-Undang Kendaraan Bermotor harga motor bekas diubah untuk meniadakan batasan umur kendaraan impor. Selanjutnya, pada tahun 2015, pemerintah menghapuskan keharusan deposit yang perlu dibayarkan oleh pabrikan asing untuk mendistribusikan sepeda motor mereka di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda motor listrik juga mulai menerima perhatian di Indonesia. Gaya hidup yang ramah lingkungan, efisiensi energi, dan keperluan akan solusi transportasi yang lebih murah telah mensupport pertumbuhan populeritas sepeda motor listrik di kalangan masyarakat.
Ikhtisar
Sejarah sepeda motor di Indonesia telah melalui bermacam perubahan dan kemajuan seiring waktu. Dari masa kolonial, motor sports kemerdekaan, era pemerintahan Soeharto, hingga pasca Reformasi, kendaraan ini sudah menjadi komponen penting dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kini, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, sepeda motor listrik kian populer. Sejarah ini memberikan gambaran perihal betapa pentingnya sepeda motor dalam mensupport perubahan transportasi dan mengubah sistem hidup manusia di Indonesia.